Sabtu, 26 Desember 2009

durian

Durian

From Wikipedia, the free encyclopedia

Jump to: navigation, search
Durian
Durio kutejensis fruits, also known as durian merah
Scientific classification
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Eudicots
(unranked): Rosids
Order: Malvales
Family: Malvaceae
Genus: Durio
L.
Species

There are currently 30 recognised species (see text)

The durian (pronounced /ˈdʊəriən/)[1] is the fruit of several tree species belonging to the genus Durio and the Malvaceae family[2][3] (although some taxonomists place Durio in a distinct family, Durionaceae[3]). Widely known and revered in southeast Asia as the "king of fruits", the durian is distinctive for its large size, unique odour, and formidable thorn-covered husk. The fruit can grow as large as 30 centimetres (12 in) long and 15 centimetres (6 in) in diameter, and it typically weighs one to three kilograms (2 to 7 lb). Its shape ranges from oblong to round, the colour of its husk green to brown, and its flesh pale yellow to red, depending on the species.

The edible flesh emits a distinctive odour, strong and penetrating even when the husk is intact. Some people regard the durian as fragrant; others find the aroma overpowering and offensive. The smell evokes reactions from deep appreciation to intense disgust. The odour has led to the fruit's banishment from certain hotels and public transportation in southeast Asia.

The durian, native to Brunei, Indonesia and Malaysia, has been known to the Western world for about 600 years. The 19th-century British naturalist Alfred Russel Wallace famously described its flesh as "a rich custard highly flavoured with almonds". The flesh can be consumed at various stages of ripeness, and it is used to flavour a wide variety of savoury and sweet edibles in Southeast Asian cuisines. The seeds can also be eaten when cooked.

There are 30 recognised Durio species, at least nine of which produce edible fruit. Durio zibethinus is the only species available in the international market: other species are sold in their local regions. There are hundreds of durian cultivars; many consumers express preferences for specific cultivars, which fetch higher prices in the market.

Contents

[hide]

Rabu, 23 Desember 2009

TUMBUHAN MAWAR

Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.

Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.

Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.

Buah mawar (rose hips) dari Rosa canina

Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik) yang disebut rose hips. Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal (achene), sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Spesies dengan bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan lebah atau serangga lain yang membantu penyerbukan sehingga cenderung menghasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan penyerbukan. Sebagian buah mawar berwarna merah dengan beberapa perkecualian seperti Rosa pimpinellifolia yang menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam.

Pada beberapa spesies seperti Rosa canina dan Rosa rugosa menghasilkan buah rose hips yang sangat kaya dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami yang paling kaya. Buah rose hips disukai burung pemakan buah yang membantu penyebaran biji mawar bersama kotoran yang dikeluarkan. Beberapa jenis burung seperti burung Finch juga memakan biji-biji mawar.

Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah pantai seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak takut dan sering merusak tanaman mawar. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.

Mawar dapat dijangkiti beberapa penyakit seperti karat daun yang merupakan penyakit paling serius. Penyebabnya adalah cendawan Phragmidium mucronatum yang menyebabkan kerontokan daun. Penyakit yang tidak begitu berbahaya seperti Tepung Mildew disebabkan cendawan Sphaerotheca pannosa, sedangkan penyakit Bercak Hitam yang ditandai timbulnya bercak-bercak hitam pada daun disebabkan oleh cendawan Diplocarpon rosae. Mawar juga merupakan makanan bagi larva beberapa spesies Lepidoptera.

Selasa, 22 Desember 2009

KOMODO

Biawak komodo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
?Komodo
Varanus komodoensis1.jpg
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Upaordo: Autarchoglossa
Famili: Varanidae
Genus: Varanus
Spesies: V. komodoensis
Nama binomial
Varanus komodoensis
Ouwens, 1912
Distribusi komodo
Distribusi komodo

Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis[1]), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.[2] Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.[3]

Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.[4][5] Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.[6]

Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.

Daftar isi

[sembunyikan]

BUAH KIWI




KIWI dikenal sebagai buah berkhasiat karena kandungan nutrisi yang melimpah dan mampu mencegah penyakit. Bahkan, makan tiga buah kiwi per hari dapat menjauhkan Anda dari risiko stroke.

Buah kiwi alias chinese gooseberries memang layak disanjung. Selain daging buahnya yang lezat dan menyegarkan, kiwi dikategorikan sebagai buah paling kaya nutrisi. Studi yang dilakukan para peneliti dari Universitas Rutgers di Amerika pada 1997 menyebutkan bahwa di antara 27 jenis buah yang umum dikonsumsi masyarakat, kiwi paling unggul dalam hal kepadatan nutrisinya.

Sebagai contoh, kandungan vitamin C pada satu buah kiwi setara dengan dua buah jeruk. Fitochemical alias zat warna alami pada kiwi, juga mengandung cukup banyak vitamin A, E, K, dan antioksidan seperti flavonoid, betakaroten, karotenoid, dan lutein yang bagus untuk kesehatan mata.

Sekadar informasi, kandungan lutein satu buah kiwi bahkan setara empat buah apel.Wah,jika sebutir apel per hari saja dapat menjauhkan Anda dari penyakit, apalagi makan empat apel? Health Science Manager Zespri ® International Lynley Drummond mengungkapkan, kiwi merupakan sumber vitamin C yang sempurna. Setiap 100 gram buah kiwi mengandung sekitar 93-109 miligram vitamin C.

Jumlah tersebut lebih tinggi daripada asupan harian yang direkomendasikan (daily recommended intake/DRI), yaitu 75-90 miligram per hari. Dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin C,daya tahan tubuh meningkat sehingga lebih kuat melawan infeksi dan radikal bebas.

"Bagi Anda yang sangat berhati- hati dengan kadar gula, tak perlu khawatir karena buah kiwi memiliki indeks glukosa rendah," ungkap Lynley.

Sebagai ahli teknologi pangan, Lynley juga membeberkan sejumlah fakta terkait manfaat kiwi untuk pencegahan ataupun terapi penyakit. Misalnya peran buah kiwi dalam terapi penyakit saluran pernapasan atas pada pasien anak.

"Hasil penelitian menunjukkan, anak-anak dengan gangguan saluran napas atas mengalami penurunan gejala manakala mengonsumsi buah kiwi. Tingkat antioksidan juga meningkat secara signifikan," tutur wanita yang pernah bergabung selama enam tahun di New Zealand Daily Industry.

Biji kiwi juga disebut-sebut sebagai sumber asam lemak Omega 3 yang bagus. Studi melaporkan, banyak mengonsumsi makanan yang kaya asam lemak Omega 3 dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke, serta mencegah gangguan perkembangan pada anak seperti autisme. Asam lemak Omega 3 merupakan komponen potensial dalam mencerdaskan otak.

Sebuah studi di Inggris melaporkan bahwa anakanak yang mendapat asupan asam lemak Omega 3 menunjukkan peningkatan prestasi belajar dan perbaikan perilaku. Masih terkait otak, kiwi juga baik dikonsumsi pasien alzheimer guna mencegah kerusakan saraf otak lebih lanjut.

Adapun bagi ibu hamil, kandungan asam folat pada buah kiwi membantu mencegah risiko NTD, suatu kondisi di mana janin terlahir cacat atau bahkan tanpa rongga kepala. Kabar baik juga dialamatkan bagi Anda yang sedang berdiet.

Menurut Spesialis Gizi FKUI, dr Inge Permadhi MS SpGK, kandungan serat terlarut pada kiwi sangat baik untuk kesehatan pencernaan, mencegah kembung, bahkan menangkal sel kanker. Kiwi juga mampu membakar lemak sehingga efektif mengurangi berat badan. Kiwi mengandung sekitar 2-4 gram serat per 100 gram buah. Jika Anda ingin mengurangi berat badan, makanlah 2-3 kiwi setiap pagi sebelum sarapan, setidaknya selama satu bulan.

"Namun, mengingat kebutuhan serat berkisar 25-30 gram per hari, jangan lupa untuk mengombinasikannya dengan tiga porsi sayur dan lima porsi buah yang bervariasi," saran ibu dua anak itu.

Sama halnya dengan pisang, buah kiwi segar sangat kaya potasium, yang merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah.

Antioksidan alami seperti polifenol pada kiwi, juga berfungsi sama seperti zat antigumpalan darah yang berfungsi mencegah pembentukan pelak atau sumbatan di dalam pembuluh darah. Dengan demikian, risiko stroke dan serangan jantung pun menjauh. Studi menunjukkan, makan 2-3 buah kiwi per hari selama 28 hari secara signifikan mengurangi penyumbatan pembuluh darah. Kadar trigliserida pun menampakkan penurunan.

Bayangkan, alangkah baiknya bila Anda dapat mencegah penyakit mematikan dengan cara sehat, alami sekaligus enak. Indahnya hidup sehat dengan cara alami diakui Sri Setiati.Wanita berusia 61 tahun ini terbiasa makan buah kiwi sampai tiga buah per hari.

Dia berkisah, kebiasaan yang sudah berlangsung selama tiga tahun itu bermula saat sang suami terkena stroke lima tahun lalu. Sang dokter lantas menyarankan perubahan pola makan dan menganjurkan konsumsi tiga buah utama, yaitu kiwi, apel, dan pir.

"Selagi sehat, saya harus melakukan upaya pencegahan supaya jangan sampai ikut-ikutan sakit seperti bapak (suami). Maka itu, saya jadi ikut rajin makan buah.Kalau sedang di jalan belum sempat makan, saya biasanya mengganjal perut dengan kiwi yang saya taruh di kotak makan," tutur warga Bintaro itu.

Lantas, manfaat apa yang dirasakan dengan rajin mengonsumsi kiwi? Selain lebih bugar, Sri yang asal Yogyakarta itu mengaku tidak mudah jatuh sakit.

"Saya pernah menunggui bapak di rumah sakit. Seharian enggak makan nasi, cuma makan salad, buah apel dan kiwi pada pagi dan siang hari. Ternyata saya bisa bertahan," ungkapnya seraya tersenyum.

Makin Kaya Variasi


Buah kiwi asal Selandia Baru yang kita kenal selama ini sejatinya berawal dari benih chinese gooseberry di Zhejiang, China. Pada awal abad ke-20, seorang misionaris membawa benihnya ke Selandia Baru dan menanamnya.

Melalui serangkaian penelitian, buah berdaging lezat yang identik dengan rasa manis-asam ini terus berkembang.Sebut saja golden kiwi yang dikembangkan melalui teknik hibrida sejak 1992. Pada 1998, Zespri International® sebagai perusahaan yang juga merupakan wadah asosiasi petani kiwi terbesar di Selandia Baru,mulai mengekspornya dengan nama Zespri Gold.

"Kami sudah mengembangkan buah kiwi organik dan akan segera meluncurkan varian terbaru buah kiwi yang berwarna merah," ungkap South East Asia Marketing Manager Zespri International, Daniel Mathieson.

Secara umum, golden kiwi memiliki warna keemasan dengan sedikit bulu. Tekstur daging buahnya lebih lembut dengan rasa tidak seasam kiwi hijau. Harganya pun lebih mahal dari kiwi hijau.(Koran SI/Koran SI/nsa)

Aedes Aegypti


1.Pengertian
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia (Anonim2. 2007).

Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari. Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur. Nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna hitam atau merah (Anonim2. 2007).

Adapun klasifikasi kepiting nyamuk Aedes Aegyti adalah sebagai berikut:

Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Familia : Culicidae
Subfamilia : Culicinae
Genus : Aedes (Stegomyia)
Spesies : A. aegypti
(Anonim2, 2007)

2.Siklus Hidup
Di Indonesia, nyamuk A. aegypti umumnya memiliki habitat di lingkungan perumahan, di mana terdapat banyak genangan air bersih dalam bak mandi ataupun tempayan. Oleh karena itu, jenis ini bersifat urban, bertolak belakang dengan A. albopictus yang cenderung berada di daerah hutan berpohon rimbun (sylvan areas) (Anonim2, 2007).
Nyamuk A. aegypti, seperti halnya culicines lain, meletakkan telur pada permukaan air bersih secara individual. Telur berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Telur menetas dalam 1 sampai 2 hari menjadi larva. Terdapat empat tahapan dalam perkembangan larva yang disebut instar. Perkembangan dari instar 1 ke instar 4 memerlukan waktu sekitar 5 hari. Setelah mencapai instar ke-4, larva berubah menjadi pupa di mana larva memasuki masa dorman. Pupa bertahan selama 2 hari sebelum akhirnya nyamuk dewasa keluar dari pupa. Perkembangan dari telur hingga nyamuk dewasa membutuhkan waktu 7 hingga 8 hari, namun dapat lebih lama jika kondisi lingkungan tidak mendukung (Anonim2, 2007)

Telur Aedes aegypti tahan kekeringan dan dapat bertahan hingga 1 bulan dalam keadaan kering. Jika terendam air, telur kering dapat menetas menjadi larva. Sebaliknya, larva sangat membutuhkan air yang cukup untuk perkembangannya. Kondisi larva saat berkembang dapat mempengaruhi kondisi nyamuk dewasa yang dihasilkan. Sebagai contoh, populasi larva yang melebihi ketersediaan makanan akan menghasilkan nyamuk dewasa yang cenderung lebih rakus dalam mengisap darah. Sebaliknya, lingkungan yang kaya akan nutrisi menghasilkan nyamuk-nyamuk (Anonim2, 2007).

3.Metode Pengendalian
Pengendalian adalah suatu usaha untuk mengekang suatu hal dengan pengaturan sumber daya, agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan cara membandingkan antara usaha dengan suatu standar tertentu yang telah ditetapkan. Tujuan pengendalian vektor adalah menurunkan kepadatan vektor pada tingkat yang tidak membahayakan kesehatan. Cara pengendalian DBD yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan memberantas nyamuk penularnya, karena vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi belum ada. Pada dasarnya pengendalian vektor DBD dapat dilakukan dengan 4 cara.

a.Pengendalian lingkungan.
Langkahnya terdiri dari pengendalian terhadap nyamuk dewasa dan pradewasa. Pada prinsipnya pengelolaan lingkungan ini adalah mengusahakan agar kondisi lingkungan tidak/kurang disenangi oleh nyamuk sehingga umur nyamuk berkurang dan tidak mempunyai kesempatan untuk menularkan penyakit atau mengusahakan agar untuk nyamuk dan manusia berkurang.
Usaha ini dapat dilakukan dengan cara menambah pencahayaan ruangan dalam rumah, lubang ventilasi, mengurangi tumbuhan perdu, tidak membiasakan menggantungkan pakaian di kamar serta memasang kawat kasa. Pengendalian terhadap nyamuk pradewasa. Pengelolaan lingkungan tempat perindukan ini adalah usaha untuk menghalangi nyamuk meletakkan telurnya atau menghalangi proses perkembangbiakan nyamuk.

b.Kedua, pengendalian secara biologis.
Yakni berupa intervensi yang dilakukan dengan memanfaatkan musuh-musuh (predator) nyamuk yang ada di alam seperti ikan kepala timah dan goppy.

c.Ketiga, pengendalian secara kimia.
Yakni berupa pengendalian vektor dengan bahan kimia, baik bahan kimia sebagai racun, sebagai bahan penghambat pertumbuhan ataupun sebagai hormon. Penggunaan bahan kimia untuk pengendalian vektor harus mempertimbangkan kerentanan terhadap pestisida yang digunakan, bisa diterima masyarakat, aman terhadap manusia dan organisme lainnya, stabilitas dan aktivitas pestisida, dan keahlian petugas dalam penggunaan pestisida.

d.Keempat, pengendalian terpadu.
Langkah ini tidak lain merupakan aplikasi dari ketiga cara yang dilakukan secara tepat/terpadu dan kerja sama lintas program maupun lintas sektoral dan peran serta masyarakat
(Dinata, 2004)

Ciplukan


1.Nama Tanaman
Nama ilmiah : Physalis angulata L. Nama lokal : Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa).

2.Klasifikasi
Klasifikasi Physalis angulata L. dalam sistematika tumbuhan menurut
adalah:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L

3.Deskripsi Tanaman
“Physalis angulata L. adalah tumbuhan herba annual (tahunan) dengan tinggi 0,1-1 m. Batang pokoknya tidak jelas, percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga, bagian yang hijau berambut pendek atau boleh dikatakan gundul. Daunnya tunggal, bertangkai, bagian bawah tersebar, di atas berpasangan, helaian berbentuk bulat telur-bulat memanjang-lanset dengan ujung runcing, ujung tidak sama (runcing-tumpul-membulat-meruncing), bertepi rata atau bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm.
Bunga tunggal, di ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang lembayung. Mahkota berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek yang berbentuk V. Tangkai benang sarinya kuning pucat, kepala sari seluruhnya berwarna biru muda. Putik gundul, kepala putik berbentuk tombol, bakal buah 2 daun buah, banyak bakal biji. Buah ciplukan berbentuk telur, panjangnya sampai 14 mm, hijau sampai kuning jika masak, berurat lembayung, memiliki kelopak buah.”

4.Habitat, Penyebaran, dan Budidaya
Ciplukan adalah umbuhan asli Amerika yang kini telah tersebar secara luas di daerah tropis di dunia. Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan ringan, tepi hutan. Ciplukan biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl. Kultur tunas dapat tumbuh baik pada media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh BA dan IAA. Kadar dan perbandingan zat pengatur tumbuh untuk regenerasi kultur tunas agar diperoleh planttet adalah sebesar BA 3-4 ppm dan IAA 0,1 ppm

5.Penggunaan di Masyarakat
Akar tumbuhan ciplukan pada umumnya digunakan sebagai obat cacing dan penurun demam. Daunnya digunakan untuk penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Buah ciplukan sendiri sering dimakan; untuk mengobati epilepsi, tidak dapat kencing, dan penyakit kuning.

6.Kandungan Kimia
Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara lain saponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin. Komposisi detail pada beberapa bagian tanaman, antara lain:
a.Herba : Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin A
b.Biji : 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat.
c.Akar : alkaloid
d.Daun : glikosida flavonoid (luteolin)
e.Tunas : flavonoid dan saponin

7.Perkembangan penelitian P. angulata
Sejak lama, ciplukan sebenarnya telah diteliti oleh para ahli dari berbagai negara. Penelitian tersebut biasanya terfokus pada aktivitas yang dimiliki oleh ciplukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun in vivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik.
Baedowi [1998] telah melakukan penelitian terhadap ciplukan secara in vivo pada mencit. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis 28,5 mL/kg BB dapat mempengaruhi sel β insulin pankreas. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas antihiperglikemi dari ciplukan.
Januario et al. (2000) telah menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 g.mL-1. Fisalin B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >128 g.mL-1 dan 32 g.mL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba yang ditunjukkan.

Minggu, 06 Desember 2009

GEMPA BUMI


  1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
  2. Gempa bumi tektonik ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
    Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.[1] Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,[2]
  3. Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
  4. Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
  5. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Penyebab terjadinya gempa bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi

http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

07/12/2009

Membuat Pupuk, Caranya Gampang Lho!


JAKARTA - Hal yang paling penting dalam proses pertumbuhan pohon adalah pupuk. Pohon diibaratkan sebuah tubuh. Pupuk yakni kandungan gizi yang sangat dibutuhkan. Di alam zat ini banyak, tersedia. Bercampur dan sisa-sisa organisme yang mati dari tanaman atau hewan.

Dalam sistem pertanian konvensional, zat pengguna yang sering dipakai adalah jenis urea serta yang dikenal dengan nama TSF. Jenis itu dibuat secara besar-besaran dan dikeluarkan oleh perusahaan resmi. Kandungannya tentu saja mempunyaizat-zat kimia buatan.
Ada cara yang mudah untuk membuat pupuk di rumah, ketimbang membeli pupuk keluaran pabrik di toko pertanian. Dalam dunia PO ada dua macarn pupuk alami, dikenal dengan nama pupuk kandang dan pupuk kompos.
Pupuk kandang diperoleh dari kotoran hewan yang telah kering dan tidak berbau. Penggunaan dapat dicampur dengan tanah dengan ukuran yang seimbang.
”Sebaiknya jangan menggunakan kotoran anjing atau kucing untuk membuat pupuk kandang,” pesan Edi Junaedi, insinyur pertanahan dari KONPHALINDO. Kotoran yang berasal dari binatang pemakan tumbuhan lebih banyak kandungan ”gizi” bagi tanah dan tanaman. Mengandung unsur hara yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan.
Bahan pernbuat pupuk kompos banyak terdapat di sekitar rumah. Limbah dapur seperti sisa potongan sayuran, kulit buah-buahan atau dedaunan kering amat baik untuk digunakan.
Masukkan potongan-potongan ini ke dalam sebuah lubang. Dapat juga dipakai tong besar atau drum bekas. Kernudian timbun dengan tanah. Aduk timbunan sesering mungkin untuk mempercepat proses pembusukan. Diamkan selama lebih kurang 40 hari. Bila tanah terlihat hitam dan gembur, siap digunakan. Media tanam ini dicampur dengan pasir, tanah, serta kompos dengan perbandingan 1:1: l.
Cara sederhana yaitu dengan sistem heap (timbun). Pola ini tidak perlu menguburnya di dalam lubang tanah. Cukup sediakan wadah besar seperti drum. Berilah pasir pada bagian yang paling bawah. Kemudian tanah gembur di atasnya.
Masukkan bahan-bahan organik pernbuat kompos setelah itu. Bila ada, lumuri dengan kotoran hewan. Lalu taburi gerusan kapur halus secukupnya. Taruh kernbali bahan-bahan serupa sesuai urutan. Dengan takaran yang sama, kecuali kapur.
”Untuk menambah unsur yangdiperlukan seperti nitrogen, dipakai air seni. Hal ini hampir serupa dengan zat yang terkandung dalam pupuk urea,” kata Edi. J, pendamping petani organik di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri, Pancoran Mas, Depok. Pemberian air kencing itu banyak dilakukan oleh petani-petani organik di Jawa tengah. Mereka mengumpulkan air kotor itu dan hewan ternaknya seperti sapi atau kerbau. Kemudian disemprotkan pada lahan pertaniannya. ”Air seni dari manusia pun dapat digunakan,” imbuh alumnus Universitas Padjajaran Bandung itu.
Campuran lain dapat pula ditambahkan dalam proses pernbuatan kompos, sekam, jerami, atau serbuk gergaji sangat baik sekali digunakan. Kumpulan dedaunan yang rontok di halaman belakang rumah juga bisa dipakai. Daripada dibakar, jadikan saja kompos.Gampangkan!
(Bambang Parlupi)

http://www.sinarharapan.co.id/feature/hobi/2002/05/2/hob3.html