KIWI dikenal sebagai buah berkhasiat karena kandungan nutrisi yang melimpah dan mampu mencegah penyakit. Bahkan, makan tiga buah kiwi per hari dapat menjauhkan Anda dari risiko stroke.
Buah kiwi alias chinese gooseberries memang layak disanjung. Selain daging buahnya yang lezat dan menyegarkan, kiwi dikategorikan sebagai buah paling kaya nutrisi. Studi yang dilakukan para peneliti dari Universitas Rutgers di Amerika pada 1997 menyebutkan bahwa di antara 27 jenis buah yang umum dikonsumsi masyarakat, kiwi paling unggul dalam hal kepadatan nutrisinya.
Sebagai contoh, kandungan vitamin C pada satu buah kiwi setara dengan dua buah jeruk. Fitochemical alias zat warna alami pada kiwi, juga mengandung cukup banyak vitamin A, E, K, dan antioksidan seperti flavonoid, betakaroten, karotenoid, dan lutein yang bagus untuk kesehatan mata.
Sekadar informasi, kandungan lutein satu buah kiwi bahkan setara empat buah apel.Wah,jika sebutir apel per hari saja dapat menjauhkan Anda dari penyakit, apalagi makan empat apel? Health Science Manager Zespri ® International Lynley Drummond mengungkapkan, kiwi merupakan sumber vitamin C yang sempurna. Setiap 100 gram buah kiwi mengandung sekitar 93-109 miligram vitamin C.
Jumlah tersebut lebih tinggi daripada asupan harian yang direkomendasikan (daily recommended intake/DRI), yaitu 75-90 miligram per hari. Dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin C,daya tahan tubuh meningkat sehingga lebih kuat melawan infeksi dan radikal bebas.
"Bagi Anda yang sangat berhati- hati dengan kadar gula, tak perlu khawatir karena buah kiwi memiliki indeks glukosa rendah," ungkap Lynley.
Sebagai ahli teknologi pangan, Lynley juga membeberkan sejumlah fakta terkait manfaat kiwi untuk pencegahan ataupun terapi penyakit. Misalnya peran buah kiwi dalam terapi penyakit saluran pernapasan atas pada pasien anak.
"Hasil penelitian menunjukkan, anak-anak dengan gangguan saluran napas atas mengalami penurunan gejala manakala mengonsumsi buah kiwi. Tingkat antioksidan juga meningkat secara signifikan," tutur wanita yang pernah bergabung selama enam tahun di New Zealand Daily Industry.
Biji kiwi juga disebut-sebut sebagai sumber asam lemak Omega 3 yang bagus. Studi melaporkan, banyak mengonsumsi makanan yang kaya asam lemak Omega 3 dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke, serta mencegah gangguan perkembangan pada anak seperti autisme. Asam lemak Omega 3 merupakan komponen potensial dalam mencerdaskan otak.
Sebuah studi di Inggris melaporkan bahwa anakanak yang mendapat asupan asam lemak Omega 3 menunjukkan peningkatan prestasi belajar dan perbaikan perilaku. Masih terkait otak, kiwi juga baik dikonsumsi pasien alzheimer guna mencegah kerusakan saraf otak lebih lanjut.
Adapun bagi ibu hamil, kandungan asam folat pada buah kiwi membantu mencegah risiko NTD, suatu kondisi di mana janin terlahir cacat atau bahkan tanpa rongga kepala. Kabar baik juga dialamatkan bagi Anda yang sedang berdiet.
Menurut Spesialis Gizi FKUI, dr Inge Permadhi MS SpGK, kandungan serat terlarut pada kiwi sangat baik untuk kesehatan pencernaan, mencegah kembung, bahkan menangkal sel kanker. Kiwi juga mampu membakar lemak sehingga efektif mengurangi berat badan. Kiwi mengandung sekitar 2-4 gram serat per 100 gram buah. Jika Anda ingin mengurangi berat badan, makanlah 2-3 kiwi setiap pagi sebelum sarapan, setidaknya selama satu bulan.
"Namun, mengingat kebutuhan serat berkisar 25-30 gram per hari, jangan lupa untuk mengombinasikannya dengan tiga porsi sayur dan lima porsi buah yang bervariasi," saran ibu dua anak itu.
Sama halnya dengan pisang, buah kiwi segar sangat kaya potasium, yang merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah.
Antioksidan alami seperti polifenol pada kiwi, juga berfungsi sama seperti zat antigumpalan darah yang berfungsi mencegah pembentukan pelak atau sumbatan di dalam pembuluh darah. Dengan demikian, risiko stroke dan serangan jantung pun menjauh. Studi menunjukkan, makan 2-3 buah kiwi per hari selama 28 hari secara signifikan mengurangi penyumbatan pembuluh darah. Kadar trigliserida pun menampakkan penurunan.
Bayangkan, alangkah baiknya bila Anda dapat mencegah penyakit mematikan dengan cara sehat, alami sekaligus enak. Indahnya hidup sehat dengan cara alami diakui Sri Setiati.Wanita berusia 61 tahun ini terbiasa makan buah kiwi sampai tiga buah per hari.
Dia berkisah, kebiasaan yang sudah berlangsung selama tiga tahun itu bermula saat sang suami terkena stroke lima tahun lalu. Sang dokter lantas menyarankan perubahan pola makan dan menganjurkan konsumsi tiga buah utama, yaitu kiwi, apel, dan pir.
"Selagi sehat, saya harus melakukan upaya pencegahan supaya jangan sampai ikut-ikutan sakit seperti bapak (suami). Maka itu, saya jadi ikut rajin makan buah.Kalau sedang di jalan belum sempat makan, saya biasanya mengganjal perut dengan kiwi yang saya taruh di kotak makan," tutur warga Bintaro itu.
Lantas, manfaat apa yang dirasakan dengan rajin mengonsumsi kiwi? Selain lebih bugar, Sri yang asal Yogyakarta itu mengaku tidak mudah jatuh sakit.
"Saya pernah menunggui bapak di rumah sakit. Seharian enggak makan nasi, cuma makan salad, buah apel dan kiwi pada pagi dan siang hari. Ternyata saya bisa bertahan," ungkapnya seraya tersenyum.
Makin Kaya Variasi
Buah kiwi asal Selandia Baru yang kita kenal selama ini sejatinya berawal dari benih chinese gooseberry di Zhejiang, China. Pada awal abad ke-20, seorang misionaris membawa benihnya ke Selandia Baru dan menanamnya.
Melalui serangkaian penelitian, buah berdaging lezat yang identik dengan rasa manis-asam ini terus berkembang.Sebut saja golden kiwi yang dikembangkan melalui teknik hibrida sejak 1992. Pada 1998, Zespri International® sebagai perusahaan yang juga merupakan wadah asosiasi petani kiwi terbesar di Selandia Baru,mulai mengekspornya dengan nama Zespri Gold.
"Kami sudah mengembangkan buah kiwi organik dan akan segera meluncurkan varian terbaru buah kiwi yang berwarna merah," ungkap South East Asia Marketing Manager Zespri International, Daniel Mathieson.Secara umum, golden kiwi memiliki warna keemasan dengan sedikit bulu. Tekstur daging buahnya lebih lembut dengan rasa tidak seasam kiwi hijau. Harganya pun lebih mahal dari kiwi hijau.(Koran SI/Koran SI/nsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar